Jumat, 09 Desember 2016

Membuat Cincin Lamaran


Sesuai janji postingan sebelumnya tentang lamaran, kali ini khusus mau bahas tentang membuat cincin lamaran. Sedikit cerita dulu ya, seperti yang diketahui kalau saya dan pacar itu LDR Kefamenanu dan Bandung. Persiapan untuk lamaran juga hanya dua bulan, ketika masih di Jakarta pada saat libur lebaran belum ada niat untuk lamaran di Oktober. Jadi, memang persiapan segala hal dilimpahkan ke keluarga dan komunikasi jarak jauh dengan saya.

Kemudian, saya dan pacar ingin di acara lamaran ada tukar cincin. Kebiasaan keluarga saya sik tukar cincin pada saat akad tapi kami maunya saat lamaran. Oke, setelah disetujui keluarga tukar cincin pada saat lamaran, kita mulai cari informasi tentang membuat cincin.

Pertama yang harus diperhatikan itu adalah material cincinnya, karena dalam Islam lelaki tidak boleh menggunakan emas. Googling lah saya tentang cincin nikah selain emas.

Hasil googling adalah selain emas ada material emas putih, perak dan palladium. Baca lebih detail ternyata emas putih pun masih ada kandungan emasnya. So, pilihan mengerucut di perak dan palladium.

Pacar sik bilang, "Kamu pakai emas aja, aku yang perak atau palladium..". Kemudian aku jawab,

Nggak lah, aku mau sama. Kan kita mau membina rumah tangga, masa dalam hal cincin aja beda.
Eaaak *ditimpukin pembaca* itu balada modusin pacar ceritanya :)
Oke, balik bahas topik cincin ya hehe.

Akhirnya kami memilih material palladium saja tanpa campuran material lain. Kami memakai 9 gram palladium untuk dua cincin dimana pembagiannya diatur oleh toko dan diamond untuk tambahan cincin saya.

Kedua hal yang diperhatikan itu adalah model cincin. Kalau saya sik ya, karena cincin ini akan dipakai terus menerus maka saya pilih model yang simple tapi elegan. Kekurangannya mungkin model yang simple adalah model yang mainstream. Akhirnya kami sepakat model simple dan untuk saya ditambah diamond untuk matanya. Kalau dari tokonya nama model cincin kami Vania Princess.

Ketiga, setelah pasti material dan modelnya maka selanjutnya tinggal cari tokonya. Saya cari toko yang bisa membuat cincin palladium di Bandung. Bagian ini juga kami dapat info dari hasil googling, baca-baca blog para bridezilla. Alasan saya untuk toko tentu harga yang tidak mahal dan lokasi toko yang tidak jauh dari kost pacar. Alasan pertama tentu Franc and Co nggak masuk lah ya hehe. Setelah baca banyak blog, banyak rekomendasi toko dan saya pilih yang lokasinya tidak jauh.

Laris Jewellery
Jalan Sukajadi No. 105
Bandung
022-2035252

Toko Blessing
Taman Kopo Indah III
Ruko G.10
022-85449113/081931155460

Akhirnya kami pilih Toko Blessing. Kami memakai 9 gram palladium untuk dua cincin ditambah diamond untuk cincin saya. Harga 1 gram palladium di toko ini untuk kondisi Oktober 2016 seharga 325 ribu. Ongkos pembuatannya 500 ribu, sudah dengan bonus tempat cincin dan nampan untuk lamarannya. Menurut cerita pacar, toko Blessing ini pelayanannya bagus dan waktu pembuatan yang ternyata cepat sekali sekitar seminggu. Sayangnya, kata pacar jauh dari kost dan untuk Bandung yang macet jadi berasa makin jauh.

Kotak Cincin dan Nampan Cincin


Keempat adalah ukuran cincin. Lho kenapa ukuran malah yang terakhir? Karena ini yang cukup drama hehe. Sebelumnya, karena kami LDR saya googling cara mengukur cincin. Saya memakai tiga cara agar ukuran jari saya valid. Berikut cara yang gunakan.

Pertama, saya pinjam cincin orang kantor untuk saya coba. Setelah dapat yang pas, saya ukur diameternya. Ukur manual saja, letakan cincin di atas kertas dan lingkarkan dengan pensil. Setelah itu ukur dengan penggaris diameternya. Kedua, cara ini saya dapat dari hasil googling dicoba sampai tiga kali dan diambil rata-ratanya. Ketiga, cara gabungan dari cara pertama dan kedua yang bisa dilihat di sini.

Cara Kedua dan Gambar diambil dari sini

Dari ketiga cara tadi, hasil untuk diameter lingkar jari saya untuk ukuran cincin hampir sama. Sudah percaya diri dong sama ukuran. Ternyata eh ternyata, tokonya tidak bisa menerima ukuran dengan cara seperti itu karena takut salah ukuran.

JENG JENG..

Dan itu dua minggu sebelum acara lamaran. Deg-degan dong, gimana neh. Jadi galau juga, kalau nanti cincinnya nggak pas gimana. Akhirnya dikasih solusi sama tokonya agar saya mengunjungi toko emas di kota saya. Kemudian, saya coba ukuran cincin di toko tersebut karena toko emas itu punya ukuran standar. Ternyata benar, saya datang ke toko emas di Kefamenanu di sana mereka punya replika cincin dengan berbagai ukuran standar. Saya minta ijin untuk coba ukuran cincin, sambil sok nanya-nanya aja padahal mah tidak niat beli hehe. 

Oke, dapatlah ukuran saya yaitu 8 dan UKURAN PAK PACAR adalah 17 :)))

Itu cerita saya tentang membuat cincin di Bandung. Semoga membantu para bridezilla di luar sana :)


1 komentar: