Senin, 31 Desember 2012

Cerita 2012

Bicara tentang 2012, ini tahun yang cukup banyak cerita dan variatif buat gue dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di penutup 2012 mari tuliskan beberapa cerita di sana.


Awal 2012 sama mereka di rooftop Semanggi, ah sekarang akhir 2012 kita sudah mencar-mencar antar pulau begitu cepat waktu ya. Sama mereka sih selama 2012 banyak ceritanya, ya suka ya seneng ya duka ya busuk.


Setelah lulus kuliah tahun sebelumnya kemudian magang di instansi tercinta, awal 2012 adalah awal harapan dimana magang kami ini belum jelas sampai kapan. Ketidakjelasan inilah yang mengantarkan variasi cerita di tahun ini.

Awalnya berpikir bagaimana bisa tetap jalan sama teman-teman dan belanja kebutuhan tapi nggak minta uang orang tua lagi sementara pendapatan magang minim, cari sidejob! Kemudian, dapat pekerjaan mengajar dari jam pulang magang. Pengalaman yang didapat di sini banyak, salah satunya ternyata cari uang itu susah sodara-sodara. Dari sini akhirnya bisa menghargai uang dengan sebenarnya.

Magang berbulan-bulan dalam ketidakjelasan juga bikin mikir bagaimana caranya biar nggak bosen, kemudian jadi suka travelling. Satu tahun ini udah ke tiga tempat yaitu ke Ujung Genteng, Bromo dan Karimun Jawa. Nah, yang terakhir yang berkesan lebih hehe.





Cerita cinta di 2012 ini pun nggak kalah variatif kok. Banyak proses di sana yang pada akhirnya bersyukur sudah ada pada titik ini. Proses menunggu, meninggalkan, ditinggalkan, mengikhlaskan, memaafkan kemudian menemukan dan ditemukan semua di tahun ini.

Dan akhir-akhir 2012 lebih terasa cepat gara-gara rangkaian prajab dan penempatan buru-buru dan serba mendadak di sana. Heboh. Akhirnya di akhir 2012 ini gue ada di sini kota kecil Kefamenanu di ujung timur Indonesia dalam kamar kost kecil sendiri jauh dari keluarga dan pacar sedang berusaha bahagia menyambut 2013.

Selamat tahun 2013 ! Semoga lebih baik !

Jumat, 18 Mei 2012

Gunung Bromo

Jalan-jalan ke gunung Bromo akhirnya kesampaian juga, yeaah!

Keinginan buat jalan-jalan ke Bromo udah lama banget, kemudian nemu di internet daladventure ada acara backpacker ke Bromo dan langsung daftar. Ribet ijin di kantor dan di tempat bimbel buat gak masuk kerja, akhirnya acc dan tanggal 11 Mei 2012 menuju Malang.

Namanya backpacker harus yang murah dan efesien, kereta ekonomi adalah pilihan yang tepat menuju Malang. Merasakanlah kita yang namanya 18 jam didalam kereta, hueks tepos ini bokong kebanyakan duduk.

Sabtu, 12 Mei pagi sampai di stasiun Malang langsung menuju desa Ngadas suku tengger buat baksos ke salah satu SD Negeri disana. Perjalanan menggunakan jeep, mobil yang gue pikir hanya buat nyulik anak kecil (korban sinetron jaman dulu hehe).

Perjalanan lumayan jauh dan jalanan yang benar-benar cukup curam, terjal dan berbatu-batu jadi wajar aja mesti dan kudu pake mobil jeep. Salah satu mobil jeep bannya bocor jadi perjalanan terhenti dan ini menguntungkan buat foto-foto.


Sampai di Desa Ngadas langsung menuju sekolah dan sudah ada adik-adik yang nunggu kita, mereka seneng banget di foto-foto terus kita main games juga sama mereka seru banget bisa berbagi kebahagiaan sama mereka.


Menuju penanjakan buat lihat sunset, 20 jeep jalan beiringan. Berhenti di padang savana buat foto-foto dengan latar bukit teletubies, kami juga melewati pasir berbisik.





Sampai puncak penanjakan dengan ngos-ngosan dan capek, tapi semua terbayar sama indah pemandangan dari puncak penanjakan. Pemandangan indah terdiri dari kawah, jejeran gunung dan padang pasir di bawah sana. Sunset gak dapet karena suhu semakin dingin jadi kita harus turun.




Minggu, 13 Mei 2012. Jam 02.30 udah bangun buat siap-siap menuju penanjakan 1 untuk lihat sunrise. Jangan tanya bagaimana dinginnya saat itu deh, rasain aja nanti sendiri.Tempat buat lihat sunrise beda sama tempat kemaren lihat sunset medannya gak begitu berat, jadi lumayan ramai. Oleh karenanya kita berangkat lebih awal buat dapet spot yang bagus.

Namun, sayang sekali si sunrise gak kunjung muncul sampai langit terang yang ada hanya kabut saja. Cuaca memang faktor pendukung buat ke Bromo jadi kalo mau kesini pas musim kemarau aja biar bisa lihat sunrise.

Gak dapet sunrise bukan berarti kita gak dapet foto indah lainnya lho, Bromo cantik di pagi hari.

 Ini teman baru paling dekat di antara 100 peserta lainnya, bersama dalam jeep putih selama perjalanan jeep 12.Dan dua diantaranya hobi fotografi, beruntunglah kami.


Akhirnya usai sudah siap-siap ke Malang lagi buat kembali ke Jakarta, mampir dulu buat foto bersama.


Jeep 12 kehilangan 2 personil karena mereka tetap stay penasaran buat lihat sunrise besok pagi, sepi tapi tetap fun.



 New experience, new friends. Yeah! Suatu saat nanti akan balik lagi ke Bromo buat lihat sunrise.

Dari suatu perjalanan tanpa sadar kita akan mengerti bahwa ada yang harus disyukuri dan harus dicapai.


Source of photos by Iqbal

Senin, 09 April 2012

Ujung Genteng

Nekat bacpacker ke Ujung Genteng setelah mupeng lihat foto-foto di internet betapa indahnya Ujung Genteng. Dan emang bener, disana pantainya bagus belum lagi curugnya masih alami keindahan alamnya. Nah ini neh perjalanan backpacker Ujung Genteng kita.

Hari 1

Jam 06.00 janjian ketemuan di halte busway UKI, agak ngaret gue baru dateng jam 07.00 :). Pas sampe di halte UKI baru sadar banyak yang gak dibawa gara-gara packing semalam yang dadakan, parah gak bawa camdig :) . Dari jembatan UKI kita naik mobil Preman (agak serem ya namanya, padahal itu singkatan Pribadi yang Disewakan) ke arah Ciawi Bogor ongkosnya Rp.10.000 aja. Setelah sampai di Ciawi lanjut naik mobil elf  warna merah arah Sukabumi dengan ongkos Rp.12.000. Sampai di Sukabumi kita lanjut ke terminal Lembur Situ, dari turun elf naik becak ke pangkalan angkot arah lembur situ,  ongkosnya cuma Rp.3000 aja.

Setelah sampai di terminal lembur situ, kita naik yang arah ke Surade. Nah pas sampai terminal ini pasti langsung dikerubutin sama abang-abang angkot, kenek dan semacamnya lah yang bikin bingung. Tipsnya sih jangan kebawa bingung, santai aja dan cool hehe. Dari terminal lembur situ ada dua pilihan naik elf atau bus, akhirnya kita pilih elf setelah nego harga sampai penginapan jadi Rp.30.00 per orang. Ternyata dari lembur situ ke ujung genteng itu jauhnya ampun boo! Perjalanan 4 jam dari lembur situ akhirnya jam 15.30 sampai juga di penginapan, capeknya perjalanan terbayar pas lewatin pantai yang keren banget bikin kita agak norak terkagum-kagum.

Ini penginapan kita lho, di Pondok Adi persis depan Pantai Cibuya. Harga penginapan Rp.300.000 per malam itu buat satu rumah panggung dengan fasilitas dua kamar, dapur dan alat masak, kamar mandi dan ruang tamu. Penginapan ini cocok kalau kalian pergi sekitar 4-5 orang jadi bisa sharing cost dan lebih murah.


Depannya langsung Pantai Cibuya



Setelah makan dan bersih-bersih kita langsung berangkat ke penangkaran tukik di Pantai Pangumbahan naik ojek Rp.25.000 pulang pergi. Pelepasan penyu sehari cuma sekali yaitu pas sore aja, beruntung kita pas sampai sana gak lama langsung ada acara pelepasan penyu. Rencananya mau nunggu sampai penyu bertelur yang katanya bertelur jam 8 malam atau lebih, karena udah kotor habis main di pantai akhirnya jam 19.00 kita minta jemput dan pulang ke penginapan.




Hari 2

Akses angkutan di Ujung Genteng itu agak susah, jadi kalo mau kemana-mana lebih sering pake ojek atau sewa angkot. Kebetulan kita udah deal sewa angkot pas masih di Jakarta, jadi hari kedua ini emang khusus jalan-jalan pake angkot dengan supirnya yang gahul, mang udui ^_^. Hari kedua ini rute kita adalah Curug Cikaso, Curug Cigangsa dan Tanah Lot Amanda.










Hari 3
Rencana kita adalah makan seafood di TPI, tapi ternyata yang bisa langsung dimasakin itu pas malam sementara kita kesana pagi. Akhirnya kita mutusin buat pulang aja, ya jam 09.00 kita diantar mang Udui sampai Surade buat naek elf ke Sukabumi. Dadah-dadah sama keindahan alam Ujung Genteng, terima kasih liburannya dan waktunnya pulang ke Jakarta.

Sabtu, 18 Februari 2012

Front Penyayang Islam, Dukung!

Siapa yang tidak tahu FPI sih, sudah eksis kan bagaimana citranya. Oke, kalau memang media tidak fair dalam pemberitaan terhadap FPI tapi buat saya kekerasan tetaplah kekerasan apalagi harus dibungkus dengan agama pula. Disini memang saya mendukung pembubaran FPI dengan alasan saya tidak suka kekerasan yang kemudian diatasnamakan buat Islam.

Tentang banyaknya pro dan kontra itu wajar. Bukan tentang masalah pembubaran FPI saja,  hal kecil saja bisa jadi perdebatan apalagi ini yang merupakan Organisasi Masyarakat berbasis Islam. Semua orang berhak untuk berpendapat dan beropini, kasta terendahnya adalah yang merasa paling benar karena yang benar adalah milik Allah SWT. Jadi, jangan terlalu cepat menjudge seseorang yang mendukung FPI adalah liberal.

Jika saya melihat masalah ini dari sisi kekerasan apakah salah? Liberalkah pemikiran saya atau lebih buruk lagi dari seorang liberal. Ilmu agama saya memang tidak sebesar orang-orang yang meneriakan bahwa mendukung FPI bubar adalah Jaringan Islam Liberal (JIL), ilmu agama saya hanyalah setitik dari barisan kata-kata mereka. Namun, saya hanya ingin menjelaskan yang terdengar dari nurani saja semoga tidak salah walau sudah pasti belum tentu benar.

Sederhananya begini, disetiap memulai baca ayat suci diwajibkan membasa “Bismillahirrahmanirrahim” yang artinya Allah maha pengasih dan penyayang. Buat saya ini lebih dari cukup untuk menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang damai, pengasih dan penyayang. Jika untuk membela Islam harus dengan kekerasan rasanya saya sangat sedih. Tidak terpikirkah bagaimana tanggapan agama lain tentang Islam ketika melihat cara Islam dalam menegakkan kebenaran, jika saya saja sebagai beragama Islam begitu kecewa.

Saya bukan JIL dan beragama Islam saya mendukung FPI bubar bukan karena saya benci tetapi saya merindukan citra Islam yang damai di negeri ini. Sekali lagi karena yang benar hanya milik Allah dan ini adalah sudut pandang saya saja.

Kamis, 09 Februari 2012

Senin, 30 Januari 2012

Facebook vs Twitter

Pertama punya facebook itu jaman kuliah semester 3, happening sekali jejaring  sosial itu. Pada awalnya seneng bgt update status atau komen di status orang, pokoknya sehari harus ada activity on facebook. Sumpah lihat status pada jaman dahulu kala bikin eneg sendiri lalu ngakak dan bertanya benarkah itu saya yang menulis status tersebut dengan sadar? Semacam status seperti ini pernah saya tulis dua tahun yang lalu,

“Biarkan aku sendiri dengan pendewasaanku”.

Atau ada lagi yang model begini,

“Lelah jalani cinta begini, cukupkan sajalah”.

Bergidik, segalau itukah saya dimasa lalu? Kemudian terbahak-bahak.

Terlepas dari manfaat facebook bagi masing-masing orang yang beda-beda, saya rasa sekarang orang-orang telah bosan dengan jejaring sosial ini. Sekarang jarang saya temui status updates dari teman-teman yang saya kenal, halaman “beranda” justru dipenuhi orang yang tidak saya kenal terlebih sekarang banyak ajang bisnis on facebook maka banyaklah bertebaran online shop.

Saya pun mulai bosan dengan facebook, kemudian beralih ke twitter.

Twitter sejenis facebook disana kita bisa menumpahkan isi kepala yang sebut nge-tweet, yang seru disini kita bisa follow orang-orang yang terkenal semacam artis dan itu asli akun mereka. Makin kesini saya lebih suka follow orang yang selalu buat tweet menarik dibanding artis yang tweet-nya kebanyakan hanya percakapan saja.

Twitter menarik buat saya adalah karena disana kita bisa menemui isi kepala orang lain dalam bentuk sudut pandang mereka di timeline, saya menikmati setiap sudut pandang yang berbeda terhadap apapun. Lebih jauh manfaat twitter mungkin kembali kepada masing-masing orang, seperti ingin terus mengikuti perkembangan artis idola atau sekedar ingin mengikuti gaya hidup untuk eksis di twitter.  Entah kapan saya akan mulai bosan dengan twitter seperti bosan saya pada facebook, yang pasti saya masih menikmati twitter sebagai sarana jejaring sosial dan media informasi apapun.

Terimakasih Jack Dorsey!

Sabtu, 14 Januari 2012

Sahabat Sejati



Tetiba ingin menjentikkan jemari ini untuk mengumpul kata, sekedar ingin berbagi pada dunia bahwa aku punya orang-orang hebat yang aku punya selain keluarga.

Sahabat

Entah bagaimana garis takdir yang dibentuk Tuhan hingga kita bisa bertemu lalu membentuk cerita kemudian ku sebut kalian sahabat.

Kita punya sisi yang sama,  banyak juga yang berbeda dan itu tak menghalangi kami tuk terus berpacu dengan waktu mencipta persahabatan ini.

Ruang dan waktu memercik hati,  jika kita punya rasa yang sama sebagai teman. Rasa busuk! :)

Persahabatan kami tak biasa, kami terlalu banyak tertawa walaupun dalam sedih. Itulah kami, tidak terlalu suka terlihat cengeng atau manja. Jadi, jika kebanyakan persahabatan melalui tawa dan tangis tapi tidak bagi kami, kami selalu tertawa.

Kami selalu tertawa karena kami sadar saat bersama tangis pun akan terasa lucu buat kami.
Kami sangat tahu kekurangan kami masing-masing, untuk kami cemooh yang kemudian akan kami tertawakan bersama.

Persahabatan macam apa ini! Kami tak peduli karena kami bahagia di dalamnya.
Indahnya bersama kalian dimasa muda.

Pelan-pelan waktu berjalan, lalu nanti akan memisahkan kita untuk menuju masa depan.

Lalu samar-samar mengalun lagu sahabat sejati,

Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi
Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah… lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang… terbang meninggalkanmu
Ku s’lalu membanggakanmu, kaupun s’lalu menyanjungku
Aku dan kamu darah abadi
Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
Merdeka kita, kita merdeka

Tak pernah kita pikirkan                       
Ujung perjalanan ini                                                          
Tak usah kita pikirkan
Akhir perjalanan ini