Minggu, 14 Mei 2017

One Day Trip Bandung

Jika punya waktu satu atau dua hari di Bandung mau kemana yang enak ya?

Jadi ceritanya ada pelatihan di Bandung dimana sisa satu hari di awal dan akhir untuk bisa jalan-jalan. Kebetulan yang ikut pelatihan adalah sahabat-sahabat kuliah yang biasa ngetrip, yowis kita bikin rencana explore Bandung. Bikin rencana ini sebenarnya nggak terlalu susah karena notabene saya sudah sering bolak balik Bandung, apalagi di jaman Gmaps dan Googling ya kan. 

Catatannya adalah Bandung itu jalanannya banyak yang satu arah saja dan macet sekali. Jadi, destinasi kita buat satu jalur saja. Pilihan destinasi mau wisata lokasi atau wisata kuliner banyak sekali. Pilihan kita yaitu jalur Bandung Utara, menuju ke arah Maribaya dan Cafe Lawangwangi.

Penginapan

Kami menginap satu malam di Cottonwood Bed and Breakfast House, penginapan dengan konsep rumah shabbychic yang sangat instagramble sekali. Sebelumnya pilihan kami ada pada penginapan Hummingbird dan Stevie G Hotel. Cottonwood kami pilih selain dekorasi dan konsep penginapan yang lucu, juga karena lokasi yang strategis yaitu daerah Pasteur. Harganya juga murah, kami pesan dua kamar dengan range harga 260-290 ribu per kamar. Teman saya pesan di traveloka Malaysia jadi dapat diskon haha tapi publish rate harganya sekitar 350-700 ribu.

Welcome to Cottonwood Bed and Breakfast

Bersama Ibu Pejabat dan MUA Papan Atas :D 

Plang di Depan

Tangga Menuju Lantai 2 (Penginapan)

Type Kamar Chamomile

Type Kamar Oak Tree

Tangga Menuju Resepsionis
Depan Pintu Utama, Imutnyaaa..


Ruang Tunggu Depan Resepsionis. Love :)

Dinding di Lorong Lantai 2

Depan Cafe Lantai 1

Cafe Cottonwood Lantai 1 dan Untuk Breakfast Peginapan Free

Padahal di Cangkir Teh Bukan Kopi :)


Transportasi

Sudah menjamur transportasi online seperti Gojek/ Grab bisa jadi plihan kalau destinasi kamu masih dekat dalam kota saja. Sayangnya kalau kamu di lokasi macet, abang Gojek/ Grab cenderung tidak mau ambil :( Nah, saran saya jika destinasi kamu ke luar kota dan kamu banyak orang maka lebih baik rental mobil saja.

Kebetulan kemarin kami ada teman yang bawa kendaraan, jadi modal kami Gmaps saja :) 

Lodge Maribaya

Jalan menuju Maribaya ini masih jalan yang sempit untuk dua arah dan banyak yang rusak. Maribaya ini cocok untuk wisata family, selain pemandangan yang bagus juga ada beberapa wahana dengan jasa fotografi yang bisa dibeli softcopy-nya via share it. Beberapa spot sangat fotoable sekali, namun pas jalan pulang harus naik nanjak yang lumayan bikin ngos-ngosan :) Untuk biaya masuk 15ribu per orang, tiket setiap wahana 20ribu per orang dan harga foto 10ribu per foto.



8 Years Friendship and Still Counting 



Wahana Zip Bike

Wahana Zip Bike

Wahana Sky Wing Picture From Google

Wahana Sky Tree Foto From Google

Cafe Lawangwangi

Cafe dan rumah makan dengan konsep yang unik dan menarik sangat banyak di Bandung. Salah satunya Cafe Lawangwangi menggabungkan Galery Art di lantai satu dan cafe di lantai dua dengan view pemandangan. Lokasinya searah dengan Maribaya, jadi sekalian jalan pulang kami mampir ke Lawangwangi ini. Jika dari kotanya juga tidak terlalu jauh kok lokasinya. Pilihan makanan di sini kebanyakan makanan western.


Hati-Hati Kelewat Karena Plang Tulisan Cafe Kecil

Tampak Depan Gedung Cafe

Gallery Art di Lantai 1





Cafe di Lantai 2 Bagian Outdor










Bandung Makuta

Hits para artis membuat oleh-oleh khas daerah seperti Bandung Makuta oleh Laudya C. Bella bikin penasaran rasanya seperti apa. Apalagi untuk belinya saja harus antri, denger-denger nomer antri sampai 700an ya ampun. Kami yang tak punya waktu cari akal agar tetap bisa cicipi Bandung Makuta tanpa harus antri :) Ketemulah Jasa Titip beli Bandung Makuta, dengan harga 80ribu per kotak. Mahal sik tapi dibanding harus ngantri ya kan hehe.

Setelah kita cicipi Makuta Cheese kesimpulannya adalah rasanya seperti Cheese Cake Breadtalk yang dibalut pastry, biasa saja. Saya sudah coba juga Makuta Blueberry, menurut saya ini lebih enak dibanding yang Cheese.



Jalan Asia Afrika

Malam terakhir di Bandung kita iseng mau kemana ya, rencana menuju alun-alun yang lewat Asia Afrika kok rame. Akhirnya yaudah muter cari parkiran dan jalan kaki serta jajan makanan di pinggir jalan di sekitar sana. Makanannya macem-macem rasanya mau dibeli semuanya :)

Semacam Pasar Malam :)



Susah Banget Ambil Foto Tanpa Orang Lewat Karena Ramai Banget


Waktu Terbaik Buat Foto Sore Hari. Foto Diambil Tahun 2014





Kamis, 30 Maret 2017

Review Kaysha Wedding Organizer

Perlu tidak sik pakai Wedding Organizer?

Pertanyaan umum buat calon pengantin yang sedang mempersiapkan pernikahan. Memakai jasa wedding organizer untuk pernikahan itu pilihan. Memakainya hanya untuk officer pada acara atau sekalian membantu perencanaan dan persiapan juga pilihan. Umumnya jasa wedding organizer terlibat dari perencanaan hingga officer pada hari acara.

Kalau menurut saya, jika kalian orang tidak suka ribet, tidak punya banyak waktu, kurang referensi vendor pernikahan dan tidak ada keluarga yang bisa diandalkan untuk ribet mengurus segala persiapan, pakai saja Wedding Organizer. Namun, jika kalian lebih puas mengurus sendiri dibantu keluarga dan punya banyak waktu, silahkan juga tanpa Wedding Organizer (WO).

Pasca lamaran saya mulai riset beberapa WO, mulai dari blogwalking dan hestek di Instagram. Kesimpulannya harga WO itu mahal cyiin 😁 Akhirnya saya memutuskan perencanaan saya lakukan sendiri dari mencari info vendor hingga proses deal. Setelah saya deal dengan beberapa vendor, lalu mengurusi setiap detail persiapan kok ya saya mikir pusing juga ya hehe. Apalagi mendekati hari H, gambaran segala hal mengenai pernikahan saya makin jelas. Saya menimbang-nimbang bahwa saya butuh ada yang membantu.

Sebenarnya bisa saja memanfaatkan keluarga sebagai panitia, untuk bisa koordinasi antara venue, vendor paket wedding dan lainnya. Namun, saya merasa kasihan juga keluarga nanti tidak menikmati acara. Mulai mencarilah WO yang bisa jadi officer pada hari H, yang pastinya juga dengan harga yang murah yak :)

Ketemulah dengan sebuah blog journal wedding ini yang memakai Kaysha Wedding Organizer. Kaysha ini merupakan WO yang baru dirintis, dari perkumpulan alumni UI. Cek dan ricek pricelist, untuk ukuran WO bisa dikatakan murah. Memang doa yang dijawab sepertinya dan jodoh hehe.

Jadi, untuk jasa officer pada hari H saja per kru harganya 350 ribu. Seperti yang pernah saya cerita di postingan sebelumnya tentang ketidakjelasan acara dari pihak Purnama (paketan wedding), maka saya nego dengan pihak Kaysha juga membuat run down acara. Pihak Kaysha berbaik hati membuat run down acara tanpa saya mengambil paket dengan run down acara, hanya menambah biaya untuk briefing :) Kaysha mempunyai beberapa paket wedding organizer sesuai kebutuhan kita.

Perjalanan dalam mempersiapkan run down acara saya koordinasi dengan Nana sebagai Project Manager, menurut saya dia baik, detail dan sabar sekali. Pernah saya sedang sibuk sekali sehingga baru membalas chat dua hari setelahnya :) Sayangnya, beberapa hari sebelum hari H ada pergantian project manager, namun hal itu tak mengganggu sama sekali. Koordinasi selanjutnya saya dengan Evinka yang juga baik sekali.

Selain membuatkan run down acara pihak Kaysha pun berbaik hati mencetak buku panduan pernikahan untuk kami briefing. Buku panduan isinya mengenai run down acara dan susunan panitia. Buku panduan ini juga memudahkan saya untuk transfer informasi ke pihak keluarga mengenai run down acara dan penanggungjawan masing-masing bagian.

Dari mulai persiapan membuat run down acara hingga hari H, saya sangat terbantu sekali dengan Kaysha. Apalagi dengan LO Pengantinnya yang baik hati sekali melayani kebutuhan saya ketika hari H. Hal detail semacam saya harus disuapin makan paginya karena proses rias yang tidak memungkinkan makan. Merapihkan posisi gaun saya di pelaminan yang katanya dari bawah terlihat tidak manis. Ah, hal-hal detail yang membuat saya sangat puas, thank you Kaysha.

Kalau saya menyarankan, jika memakai Kaysha Wedding Organizer pilih paket dari perencanaan, sehingga bisa direkomendasi vendor yang tepat. Selain itu, koordinasi mengenai acara pada hari H tidak sulit lagi untuk transfer informasi lagi.


Selamat mempersiapkan pernikahan bride to be..

Salam,
Tristy

Tim Kaysha Wedding Organizer

Selasa, 07 Maret 2017

Review Kekecewaan Kepada Purnama Catering

Februari 2017 lalu saya menikah, tepatnya di aula Masjid Akbar Kemayoran Jakarta Pusat. Persiapan menikah memang menjadi permasalahan yang cukup rumit. Saya juga tidak tahu siapa yang memulai budaya menikah ribet karena resepsi. Sejatinya pesta pernikahan itu milik orang tua dan keluarga, kalau dari kami justru menginginkan acara sederhana.
Saya menikah di Jakarta, sementara domisili saya bekerja di NTT dan suami di Bandung. Praktis segala persiapan banyak mengandalkan keluarga dan dimaksimalkan dalam waktu yang mepet acara. Jujur saja H minus dua bulan saya belum fix banyak vendor. Sibuknya pekerjaan dan banyak menimbang berbagai hal membuat saya menunda-nunda.

Semua calon pengantin pasti sangat khawatir ketika menentukan pilihan pada vendor tertentu untuk acara yang seumur hidup satu kali. Semua calon pengantin tentu ingin segala hal sempurna, jika ada yang kurang pun itu bukan hal yang signifikan.

Kegalauan saya pada awal persiapan yaitu, memilih vendor satuan atau vendor paketan. Vendor satuan maksudnya catering, dekor, dan lainnya merupakan vendor terpisah. Vendor paketan yaitu semua menjadi satu. Memilih salah satu dari hal tersebut juga mempertimbangkan biaya dan budget, serta pertimbangan efesiensi.

Akhirnya setelah riset dan banyak meminta pricelist dari berbagai vendor, resmi pilihan saya jatuh pada Vendor Paket Wedding dari Purnama Catering. Selain alasan efesiensi, vendor ini pernah menangani pernikahan kakak saya di tahun 2014. Saya pikir karena pernah dipakai keluarga pasti aman, ternyata pada perjalanannya saya justru sangat kecewa dengan vendor ini.

Berikut beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan calon pengantin di daerah Jakarta Pusat dan sekitarnya jika ingin memilih Purnama Catering.

Harga

Harga yang tertera pada brosur yang diberikan memang menggiurkan karena dibanding vendor paketan wedding lain yang selevel, Purnama Catering ini bisa dibilang lebih murah. Sayangnya, saat kita detail ingin konsep dan acara seperti apa, akan ada banyak biaya tambahan lain-lain. Misalnya ingin dekor tertentu nambah lagi, untuk baju akad nambah, untuk adat tertentu nambah, dan charge lainnya yang silahkan ditanyakan detail dahulu.

Koordinasi

Hal ini yang super duper membuat saya senewen sesungguhnya. Jadi, Purnama Catering sepertinya mempunyai divisi yang berbeda-beda dalam menangani berbagai hal. Contohnya saya kemaren, undangan urusan dengan Pak A, catering dan dekor urusan sama mbak B, makeup dan baju urusan sama mbak C. Ketiganya saya yang kontak sendiri untuk progress dan lain-lainnya. Kadang pas menanyakan sesuatu suka dilempar-lempar, dijawab "saya tidak ngurusin itu mbak, coba tanya si C, A dll..".

Err..

Jujur saja ketidakjelasan koordinasi ini membuat saya khawatir. Apalagi saat saya menanyakan run down acara bagaimana, mereka tidak punya run down acara yang jelas. Sebagai orang yang detail dan sering menjadi seksi acara dan event tentunya saya patut curiga. Saya akhirnya menambah Wedding Organizer sebagai panitia dalam acara, yang juga koordinasi pada masa persiapan. Alasan saya tentu ingin keluarga saya menikmati acara tidak dibebankan jadi panitia.

Pada perjalanannya, pihak Purnama Catering ini sangat tidak kooperatif. Pihak WO menanyakan run down acara namun ditanggapi tidak jelas, menanyakan Contact Person yang menangani acara dll tidak direspon, diajak briefing acara menolak datang. Paling fatal adalah periasnya terlambat datang pada hari H, saya menunggu hampir satu jam. Dampaknya adalah rangkaian acara akad yang terganggu dan mood saya menuju meja akad yang buruk!

Saat pihak Purnama Catering menolak briefing dengan kami, jawaban mereka adalah..

"Kita sudah biasa menangani banyak wedding dan sukses kok.."

Dear Purnama Catering jika anda sudah sering menangani banyak wedding, tidak dengan kami calon penganten yang baru menghadapi pernikahan dan satu kali seumur hidup. Ketidakjelasan koordinasi kalian membuat kami sangat khawatir, berpengaruh pada psikologis kami calon penganten dan keluarga. Jawaban tersebut bukan menenangkan justru menjengkelkan.


Pakaian dan Riasan

Saya pribadi tidak suka dengan koleksi pakaian pernikahan dari Purnama Catering. Mungkin ini masalah selera tapi memang pilihan pakaian mereka tidak variatif dan cenderung out of date. Saya memutuskan sewa dari vendor lain untuk pakaian resepsi.

Sebagai seseorang yang suka makeup tentu riasan jadi poin yang saya perhatikan juga. Saya ingin tahu siapa yang merias saya, bagaimana contoh hasil riasannya, sehingga saya bisa request beberapa hal. Sayangnya, pihak Purnama Catering tidak bisa memastikan nanti kita akan dirias oleh siapa. Bagian ini saya Bismillah saja :) 

Pelayanan

Pada bagian ini jika ada rate bintang seperti di aplikasi GoJek, tentu saya beri pada rentang bintang satu sampai tiga, tidak lebih! Mari kita bahas satu-satu pelayanan masing-masing bagian dari Purnama Catering.

Pertama, komunikasi dari pihak marketing hingga bagian lainnya kurang baik. Misal saya lagi mau nanya-nanya, eh mbaknya sambil ketawa ngobrol sama teman lainnya. Lain lagi ketika saya menanyakan hal yang tidak diketahui oleh mbaknya, mbak menyuruh kita tanya sendiri ke mbak lainnya :)

Kedua, perias yang terlambat datang yang dampaknya membuat mood saya menuju meja akad tidak karuan. Selain itu riasan yang tidak maksimal, waktu itu saya ingat bagian lipstick yang tidak simetris dipulasnya :( Saat touch up untuk resepsi bukan dengan perias penganten tapi dengan perias among tamu. Katanya mbak perias penganten lagi ngambil rapot anaknya ya Allah :( Untung riasan touch up lebih baik :)

Ketiga, fotografer yang mukanya asam terus dari awal akad sampai resepsi :) Sumpah ya mas fotografer dari pihak Purnama Catering ini sangat amat malesin banget. Saat mengarahkan gaya, nyuruh-nyuruh dengan wajah asam seolah dia fotografer handal dan kita model bayarannya :( Untung kami menambah lagi fotografer dari luar, dan perbedaan pelayanannya sangat jauuuh :)

Demikian kekecewaan yang sangat membuat saya harus membuat blog ini agar beberapa calon pengantin bisa mempertimbangkan saat memilih Purnama Catering. Terlepas dari beberapa kekecewaan saya, semua hal berjalan lancar dan baik. Saya cukup puas dengan hasil undangan dan catering. Namun, jika saya bisa mengulang waktu mungkin saya akan memilih vendor satuan saja dibanding vendor paketan wedding.

Bahwasanya, jika vendor satuan itu lebih fokus dan maksimal pada pelayannya. Berbeda dengan paketan wedding yang mana mereka ingin menampilkan harga yang membuat kita tertarik tapi kita belum tahu kualitas masing-masing bagiannya.

Salam,
Tristy

Menggunaka Siger Untuk Akad Nikah